Friday, October 3, 2014

Anthurium, Lambang Cinta Flamingo Yang Tahan Hama

 

2014-09-17 12.54.36

Anthurium, siapa pecinta tanaman hias yang tak kenal dengan tanaman yang satu ini?? Di Indonesia, pernah melijit harganya, apalagi jenis-jenis tertentu, hingga berjuta-juta bahkan ratusan juta, dan banyak diburu oleh para kolektor karena katanya eksotik. Saya sendiri tak mengerti apa yang membuatnya sangat mahal, apa karena pembibitannya dari luar, bentuk fisiknya, atau bagaimana... Tapi buat saya yang suka dengan tanaman berbunga, tanaman ini memang menarik karena memiliki bunga yang cantik menawan, dan ternyata memiliki keunggulan yang lain, yaitu tahan hama dibanding tanaman berbunga saya yang lainnya.

Sudah tidak asing dimata saya dengan tanaman Anthurium ini, sudah lama mengenalnya meski tak pernah tahu tentang tanaman Anthurium. Ayah saya suka tanaman, rata-rata tanaman yang ditanam dirumah kala itu, hampir semuanya adalah tanaman langka dan sulit dicari dilingkungan desa saat ini, kalaupun ada harus beli dengan mengeluarkan uang. Salah satunya adalah Anthurium. ayah saya menyebutnya kuping gajah (Anthurium Crystalinum), dan tidak kenal dengan nama tanaman hias Anthurium. Kalau ingat itu saya tersenyum sendiri, namanya lucu untuk saya yang masih kanak-kanak, ada-ada saja memberi nama tanaman. Wajar bila ayah saya menyebutnya “kembang kuping gajah”, lihat daunnya selebar telinga gajah dengan bentuknyapun persis sama (telinga gajah). Sementara, bunga yang muncul menjulur dengan tangkai panjang, bermahkota putih kehijau-hijauan dengan tongkol kuning, yang mirip dengan belalai gajah. Lho kok warna bunganya mirip daun yang hijau, eits Anthurium ayah saya daunnnya lebar dengan warna hijau tua, dengan garis-garis putih pada tulang-tulang daunnya. Jadi bisa dibedakan mana daun, dan mana kembangnya.

2014-09-17 12.44.36

Selama perkembangannya hampir tidak pernah ada gangguan hama. Hama-hama seperti, ulat, kutu putih (mealybugs), root mealybugs, aphids (kutu kuning), nematoda, dll. Tak pernah bermasalah dengan hama, atau masalah perawatan lainnya. Kalaupun terlihat kurus (Anthurium-nya), daun-daun menguning dan mengering itu disebabkan karena kurang air, biasanya musim kemarau, yang memang untuk mandi saja kesulitan air, apalagi untuk menyiram tanaman. Jadi bukan karena faktor hama. Praktis, tak pernah terkena obat hama, membuat tanaman Anthurium ayah saya benar-benar alami. Cukup hanya dengan cara tradisional ala orang desa, tanaman Anthurium milik ayah saya tumbuh subur dan terus hidup hingga bertahun-tahun, dari mulai pertama kali menempati rumah itu sampai akhirnya ayah saya dipanggil Tuhan, ditambah lagi saya sendiri sudah meninggalkan rumah orangtua sejak melanjutkan pendidikan diluar pulau. Semakin lengkaplah tanaman itu menghilang (mati) tak ada yang mengurusnya. Itu sekilas kenangan dan berkenalan dengan Anthurium.

Bagaimana dengan saat ini? Oya sekarang saya punya tanaman Anthurium. Namun Anthurium yang saya punya tidaklah sama dengan yang pernah saya kenal sewaktu didesa dulu. Jenisnya yang ini dikenal dengan nama lain Flamingo flowers. Lho bukannya itu nama burung yang berwarna pinky yang disebut-sebut setia dengan pasangannya. Bilamana sedang memadu kasih sepasang burung flamingo akan saling menempelkan kepala, dan terbentuklah hati...so sweet...Itulah bentuk dari mahkota bunga Anthurium saya saat ini, berbentuk hati dengan warna merah membara, yang melambangkan cinta, terlihat mengkilat, ditambah dengan tongkol yang berwarna kuning. Cocok lho buat hadiah pujaan hati, ayoo para cowok bawakan setangkai flamingo flowers untuk kekasihnya ya...

IMAG1131

Memang belumlah lama mempunyai tanaman Anthurium, saat menjelang Imlek lalu (kurang lebih dua tahun lalu), saya membelinya dengan harga $S 10. Ya, tanaman Anthurium jenis Flamingo Flowers ini adalah salah satu tanaman berbunga yang banyak dijual menjelang Lunar new year (Imlek). Meski dihari biasa juga dijual, namun tidak selalu tersedia setiap hari dipenjual tanaman berbunga dipasar (West Bukit Batok shopping center). Hingga saat ini saya cukup puas memiliki tanaman ini. Sebabnya tak harus bersedih hati kehilangan tanaman yang dibeli dengan mengeluarkan uang, mati begitu saja. Ya...seperti beberapa tanaman berbunga lainnya yang pernah saya beli, mati karena hama.

Ada beberapa tanaman yang saya punya mati karena hama, entah itu ulat yang berwarna hijau, dengan besar bisa sebesar ibu jari orang dewasa, ataukah karena hama mealybugs (kutu putih). Dua-duanya ini sangatlah meresahkan. Tapi yang paling meresahkan adalah si kutu putih yang hanya butuh 10 hari saja menetaskan telur-telurnya. Dengan menempel pada batang, daun, juga menggerogoti dari dalam dengan menyerang akar tanaman, tak butuh waktu lama tanaman akan layu, daun menguning, dan mati. Beberapa diantaranya (tanaman saya yang mati), Catharanthus (bunga pink), Kalanchoe (bunga merah), kembang pacar air (bunga pink dan ungu), begonia (bunga merah), Egyptian star cluster (bunga ungu). Dan sampai saat ini masih terus waspada akan serangan kutu putih yang masih saja menghantui.

Flamingo flowers, salah satu tanaman saya yang bebas, bersih dari serangan hama. Diantara tanaman yang lain, Anthurium hingga saat ini masih bebas dari obat semprot hama yang selalu saya semprotkan pada tanaman-tanaman yang terserang hama. Jadi boleh saya katakan, Flamingo flowers tahan akan wabah hama. Dengan daunnya yang tebal, yang mungkin tak disukai ulat-ulat. Tak seperti Catharanthus, daunnya lebih tipis dan mungkin dirasa lebih renyah, hingga ulat-ulat menyukainya. Tak butuh waktu lama, malam hari masih lebat daunnya (Catharanthus) paginya daun-daun lenyap, hanya berbekas kotoran ulat disekitar pot. Anthurium tak memiliki batang yang bercabang, hanya serupa tangkai-tangkai panjang yang kokoh dan keras. Tetapi hal inilah yang menguntungkan Flamingo flowers. Mengapa?? Dengan batang yang hanya serupa tangkai panjang, maka tak ada celah-celah (ketiak dan pucuk daun) bagi kutu putih untuk menyembunyikan telurnya, ataupun untuk hinggap. Seperti yang telah terjadi pada kembang pacar air yang mati gara-gara mealybugs, lama-kelamaan batangnya berubah warna cokelat dan tumbanglah batang-batang kembang pacar air saya. Sama halnya dengan tanaman Egyptian Star Cluster, yang tak tahan dengan serangan kutu putih (mealybugs). Keuntungan lainnya, akarnya (Flamingo flowers) yang merupakan akar serabut, kokoh dan keras, membuatnya (Flamingo flowers) bukan pilihan utama bagi hama kutu putih (root mealybugs) untuk menggerogotinya. Kutu-kutu itu akan lebih memilih akar krokot (portulaca), dan tanaman berbunga lainnya seperti sweet william, yang memungkinkan lebih mudah untuk dirusak/ digerogoti. Sangat mengerikan bukan serangan hama ini??...

IMAG1483

Saat ini pantaslah saya untuk berbangga memilki Flamingo flowers, tumbuh dengan baik tanpa gangguan hama yang meresahkan, dengan terus berbunga dari sejak dibeli dulu. Serius berbunga terus?? Dalam kenyataannya memang begitu tuh...setiap kali bunganya mengering, setelahnya akan muncul bunga baru. Dan bunga lambang cinta burung flamingo itu akan bertahan dengan warna merah membara selama dua bulan. Wuiihh lama sekali bunganya bertahan?! Keren kan??...Nah, bila kawan sekalian ingin/ sedang mencari tanaman yang tak rentan akan serangan hama untuk menghias rumah, Flamingo flowers bisa menjadi pilihan yang tepat. Keuntunganya, selain tidak diminati hama-hama, kita bisa menikmati keindahan bunganya yang berbentuk hati, lambang cinta itu sepanjang tahun. Tertarik memilikinya??..