Monday, September 22, 2014

Yuk, Menanam Si Cantik Teddy Bear

IMAG1995

Ternyata teddy bear juga cantik lho untuk ditanam. Tapi jangan salah, bukan si boneka lucu teddy bear milik Mr. Bean yang ditanam. Yang saya maksud ini adalah tanaman berbunga yang masuk dalam kelompok bunga matahari. Salah satu jenis bunga matahari inilah yang saya maksud, si kuning yang cantik nan imut...dwarf sunflowers, atau belakangan ini baru saya tahu, nama imutnya adalah teddy bear.

Pasti kawan sekalian sudah pada tahu kan dengan bunga matahari?? Bunga yang bisa mekar selebar wajah manusia itu sangat indah bila ditanam dihalaman rumah/ kebun, bukan?? Warnanya yang kuning cerah menambah keindahan tersendiri ketika mata memandang. Tapi nih...saya belum pernah melihat bunga matahari yang selebar wajah manusia. Yang saya bisa ingat sepanjang ini, baru sekali saja menanam dihalaman rumah orangtua, dulu sekali. Itupun bunga yang muncul tak lebih lebar dari telapak tangan anak-anak. Bunga matahari termasuk bunga langka ditempat kami (desa kami), bahkan sekarang sudah sulit untuk menemukannya. Nah..baru-baru ini saya mencoba untuk menanamnya, yang telah saya mulai sejak bulan april tahun ini.

2014-09-17 12.41.06

Karena suka dengan tanaman berbunga, maka saya sangat tertarik untuk menanam bunga matahari. Yang membuat hati makin berbunga-bunga, untuk mendapatkan bijinyapun sangat mudah. Disini (Singapura) saya biasa membeli di Giant, atau ditempat penjual tanaman kalau tidak kehabisan. Hanya seharga $S 1,69 saja sudah bisa mendapatkan sekantong biji bunga matahari dengan isi 10 biji didalamnya. Kalau sudah mendapatkan bijinya, tunggu apalagi...mari menanam..!

Berhubung saya tak punya halaman rumah, terpaksa menanam bunga matahari dimedia pot. Inipun bukan tanpa kendala, masalahnya bunga matahari butuh sinar matahari penuh untuk tumbuh, sementara tempat yang bisa dipakai untuk meletakkan pot tidak langsung terkena sinar matahari. Maklum tempatnya ini hanyalah serupa lorong panjang, yang merupakan teras didepan tempat tinggal kami. Jadi, perjuangan sangat dibutuhkan untuk bisa menumbuhkan bunga matahari ditempat kami. Bagaimana tidak disebut perjuangan coba??..Tetangga kami juga ingin punya bunga matahari, tapi tak pernah satupun tumbuh.

2014-09-17 12.42.51

Untuk menanam dimedia pot jelas butuh persiapan. Setelah biji dibeli, selanjutnya yang harus dibeli adalah tanah untuk media tanamnya. Tanah ini biasa didapat dipasar dekat tempat tinggal kami, dengan harga yang beragam tergantung tanahnya, apakah tanah bercampur batu, tanah biasa, atau tanah kompos. Kalau yang biasa saya beli sih tanah kompos yang harganya lebih mahal dari tanah yang bercampur batu. Tanah kompos ini dihargai $S 4, 20 perkantong, yang cukup untuk mengisi empat pot bunga ukuran kecil seperti punya saya ini. Memang harga tanah kompos lebih mahal dari tanah biasa yang hanya dihargai 1 dollars lebih sedikit. Tapi keuntungannya dengan memakai tanah kompos, bisa membuat tanaman lebih subur tanpa harus memberikan pupuk tambahan. Masalahnya bila memakai pupuk tambahan, pupuknya jelas harus beli dan butuh biaya tambahan lagi, dimana harga pupuk kotoran ayam dengan takaran kira-kira segenggam saja harganya sudah $S 1,20...Lumayan kan (mahal)??..

Kalau sudah semuanya siap, isi pot bunga yang kosong dengan tanah kompos tadi (jangan penuh-penuh). Setelahnya, lubangi tanah dengan telunjuk jari, tidak lebih dari dua ruas jari (2cm). Tapi biasanya kalau saya, menyiram terlebih dahulu pot yang sudah berisi tanah tadi dengan air tentunya. Tujuannya untuk memadatkan tanah. Jadi, sekiranya tanah menyusut sampai setengah dari pot, maka pot harus diisi tanah lagi, dan disiram air lagi. Masukkan biji kedalam lubang-lubang yang telah dibuat, kemudian tutup/ tanah diratakan, dan disiram kembali. Kalau sudah beres/ selesai, baru itu pot yang sudah berisi biji bunga matahari saya letakkan dipinggir pagar pembatas didepan tempat tinggal kami dengan mengikatnya dengan tali rafia agar tak jatuh. Tinggal ditunggu sampai tumbuh biji-biji bunga mataharinya, sambil disiram setiap harinya, sehari sekali saja. Kalau mau rajin ya pagi dan sore disiram. Kalau saya memilih menyiram sekali sehari, dimalam hari.

Kira-kira seminggu biji-biji bunga matahari itu muncul dipermukaan tanah. Biarkan sampai benar-benar tumbuh daunnya, sambil terus disiram setiap hari. Setelah daunnya mulai tumbuh (hampir mendekati dua minggu) dipisahkan pada pot yang berbeda, satu pot satu tanaman bunga matahari saja. Karena pengalaman saya, kalau tidak segera dipisahkan, pertumbuhannya akan lambat, dimana daun-daunnya tidak bisa tumbuh lebar-lebar. Nah, bagaimana bila ditanam ditanah?? Kalau ditanam ditanah, beri jarak antar tanaman ini sekiranya 45-60cm. Selesai dipisahkan antar pot, biarkan tanaman bunga matahari ini tumbuh dengan sendirinya, hanya saja jangan lupa tetap disiram tiap harinya. Kalau ingin perawatan ekstra, bisa menyemprotkan sejenis obat agar daunnya mengkilat hijau segar. Kalau ingin cepat berbunga ya bisa diberi obat agar cepat blooming. Seperti yang kita ketahui bersama, bunga matahari akan menghadap tepat dimana matahari bersinar. Jadi, hal yang terjadi pada masa pertumbuhan batang dan daun, tanaman ini pastinya akan mengarah/ mengahadap dimana cahaya matahari mengenainya.

Idealnya 10 minggu (dua bulan setengah), bunga matahari akan keluar bunganya, dengan ciri-ciri batangnya yang sangat kokoh, dan semakin mengeras. Waktu itu saya menanam mulai dari biji, dibulan april beberapa bulan lalu. Tepat dibulan juli kemarin, si teddy bear sedang mekar-mekarnya. Cantik dan manis sekali...berwarna kuning cerah menggoda, kelopaknya bertumpuk-tumpuk seperti bunga aster, sampai ada orang yang bilang bunga matahari jenis dwarf sunflowers ini “fluffy”. Mungkin karena begitu imutnya, dengan tinggi yang tak sampai 50cm, hanya berkisar 30-45cm, dengan bunga yang mungil, maka disebutlah teddy bear. Bunganya ini tahan lama, kelopaknya tidak mudah berguguran, dan batangnya tetap kokoh berdiri tegak menghadap sinar matahari berasal meski diterpa angin kencang. Mau bukti?? Waktu itu, saat terjadi hail storm (hujan es disertai angin kencang) ditempat kami, bunga matahari saya tetap tegak berdiri meski daun-daunnya terlihat tersayat-sayat karena kencangnya angin. Ada sebagian orang mengatakan, bunga yang pertama kali muncul dipotong (kalau tidak sayang). Supaya nanti tumbuh lagi tunas bunganya, dengan bunga yang semakin bagus. Tapi buat saya sangat menyayangkan sekali kalau harus dipotong, tetap saya biarkan saja. Toh juga nanti bila sudah layu, dan mengering kelopak-kelopaknya, kemudian mati bunganya, akan tumbuh calon bunga baru yang bisa lebih dari satu.

Bagaimana umur si cantik teddy bear ini?? Bunga matahari (dwarf sunflowers), yang saya tanam dibulan april lalu, benar-benar mati menjelang akhir bulan september kemarin. Untuk umurnya ini saya sendiri belum tahu berapa lamanya. Karena kemarin juga sempat ditinggal ke Jakarta dan tidak disiram selama seminggu lebih. Hanya saja, teddy bear yang saya tanam, mati setelah habis berbunga, mengering dengan sendirinya. Dan kini saya sedang menanamnya lagi, dan sudah berumur 3 minggu...

Gampang kan menanam bunga matahari jenis teddy bear?? Kalau beli ditempat penjual bunga langganan saya di pasar (Bukit Batok West Shopping centre), satu pot bunga matahari yang sudah jadi begini, dalam artian sedang berbunga mekar, harganya lebih dari $S 7 lho, kawan. Jadi, dari pada beli yang sudah jadi lebih baik untuk saya menanam sendiri meski harus bersusah payah menanam dan merawat. Selain lebih hemat, kita juga merasa puas kalau menanam sendiri, ada yang ditunggu, yaitu menunggu saat si kuning cantik teddy bear merekah indah. Bagaimana?? Tertarik untuk menanam si imut teddy bear?? Silahkan dicoba...

Tuesday, September 16, 2014

Perdu Liar Pengganggu Itu Bernama Singapore Rhododendron

 

2014-09-17 12.32.56

Ayo tengok kanan-kiri...tanaman apa saja yang ada disekitar?? Pernah melihat dan memperhatikan tanaman-tanaman yang tumbuh liar disekitar kita?? Yuk, mulai sekarang lihat dengan seksama, siapa tahu tanaman-tanaman yang menurut kita liar, justru ditempat lain mempunyai nilai bahkan punya nama yang terdengar begitu fantastis, dan memakai nama sebuah negara. Seperti tanaman liar yang satu ini. Dulu didesa dianggap tanaman pengganggu, ternyata kini saya baru saja tahu, tanaman liar ini bernama Singapore Rhododendron.

Apa tidak salah dengar ya, nama tanaman liar sampai memakai nama sebuah negara?? Tidak, itu benar sekali, namanya Singapore Rhododendron. Sebenarnya saya mau sedikit protes mengenai nama itu, kenapa tidak memakai nama Indonesia Rhododendron, kan didesa saya di Indonesia dulunya banyak?? Nah, ini sebab yang saya sendiri tak tahu dengan pasti, mengapa namanya “Singapore Rhododendron”, padahal tanaman liar ini tidak hanya tumbuh di Singapura. Dibeberapa negara lain juga tumbuh, seperti Malaysia, India, Thailand, Vietnam, termasuk Indonesia. Dan ternyata bukan juga termasuk genus Rhododendron melainkan genus Melastoma. Makin bingung kan...???

Tanaman liar ini sudah tidak asing dimata saya. Dulu...sekali didesa kami banyak tumbuhan perdu ini, bahkan banyak...sekali! Dipekarangan rumah, diladang-ladang, perdu ini bisa tumbuh dengan sendirinya. Seingat saya, tempat favorit tanaman ini ada dipinggir tanggul-tanggul irigasi yang berlokasi tidak jauh dari rumah orangtua saya. Jadi kalau sedang jalan-jalan ditanggul, pemandangan ini yang selalu hadir. Ya, sepertinya habitat favorit tanaman ini ada ditanah yang berpohon jarang-jarang (jarak antar pohon yang satu dengan yang lain itu jauh). Makanya Melastoma senang tumbuh dipinggiran tanggul yang memang tak ada pohon tumbuh, kecuali semak belukar. Tak hanya itu, tanah tanggul yang merupakan tanah merah bercampur kerikil, sepertinya merupakan tanah ideal bagi genus Melastoma.

Bersyukur lahir dan tumbuh disebuah desa, bisa berpetualang seru dipekarangan, dan ladang-ladang. Hingga tak sadar sudah menemukan Singapore Rhododendron sejak lama. Banyak tanaman liar yang kami eksplore saat itu, salah satunya Melastoma. Biasanya kami mencoba mencicipinya (memakan), apa saja yang sekiranya bisa dimakan bila terlihat ada buahnya. Tidak takut beracun?? Ya..itu sebagai resiko kesekian yang tak pernah terpikir oleh anak-anak seperti kami. Kebetulan, tidak hanya mempunyai bunga ungu yang cantik, Singapore Rhododendron juga memiliki buah. Sekarang saya tahu, buahnya itu disebut berry-like. Sudah pernah mencicipi?? Oo kami sudah pernah, rasanya manis, dan akan membuat lidah (mulut) berwarna ungu gelap. Tidak hanya jadi kegemaran kami saja lhoo buah berry-like, burung-burung, kupu-kupu, lebah, bahkan monyet juga suka dengan buahnya. Malah saya pernah dengar, daunnya yang masih muda bisa dimakan sebagai lalapan, benar tidak yang ini?? Dari hewan-hewan pemakan berry-like itulah, Melastoma bisa tersebar bijinya, hingga tumbuh dimana-mana.

Dulu saya berpikir, tumbuhan liar tapi bunganya kok cantik sekali (maklum suka tanaman berbunga). Berandai-andai berbicara sendiri didepannya, andai saja tanaman liar yang ada dikebun dan ladang-ladang ini adalah sebuah tanaman berbunga yang sejajar dengan tanaman lain yang dihargai keberadaannya. Sudah pastilah..ayah saya tak mau menanamnya sebagai penghias halaman rumah, kan itu tumbuhan liar dipekarangan dan kebun, yang ada juga dibabat, karena mengganggu tanaman perkebunan yang sedang ditanam. Jadi...posisi Singapore Rhododendron ya dipandang sama seperti rumput yang mengganggu pertumbuhan tanaman yang sengaja ditanam dikebun atau dipekarangan. Hanya dipandang sebelah mata, artinya tidak ada kemanfaatannya. Padahal kalau mau dipikir mendalam, meski tanaman liar, pasti ada sedikit banyak manfaatnya. Kan bisa jadi sebagai lahan pangan bagi hewan-hewan kecil (kupu-kupu, burung), jadi bisa menjaga habitat hewan-hewan tersebut, bukan?? Bayangkan saja bila perdu yang punya bunga cantik dan buah ini punah, hewan-hewan pemakan buahnya (berry-like), kira-kira ikut menghilang tidak?? Maaf saya katakan, kalau lahan pangannya hilang, hewan-hewan juga ikut menghilang. Itu sudah terjadi didesa asal saya.

Setelah sekian tahun lamanya (kurang lebih 20 tahun)...baru-baru ini saya tahu nama tanaman yang sering kami lihat tumbuh liar ditanggul-tanggul, dan ladang-ladang. Wah...namanya kok fantastis sekali ya, namanya kok keren sekali ya.., Singapore Rhododendron. Akhirnya, apa yang pernah saya andai-andaikan pada perdu liar ini menjadi nyata. Kini perdu liar ini tak hanya dikenal dengan tumbuhan liar, namun kecantikan bunganya juga diakui, bukan?? Pemakaian nama Rhododendron, sekilas tertuju pada Rhododendron. Barangkali karena mirip-mirip dengan bunga-bunga indah Rhododendron, sama-sama jenis semak-semak, maka dipakailah Rhododendron untuk menamainya perdu liar yang tingginya hanya sekitar 1 meter- 2 meter saja (itu kalau dibiarkan tumbuh tidak dipotong).

Sekali waktu juga pernah melihatnya dijual dipenjual tanaman dipasar dekat tempat tinggal kami (Bukit Batok, Singapura). Mungkin salah lihat, tapi hati saya yakin bahwa itu adalah tumbuhan perdu liar yang dulu banyak ditemukan didesa kami. Saya ingat akan bunganya yang berwarna ungu yang mekar hanya sehari saja, ingat buahnya (yang juga bijinya) yang terbungkus dan setelah masak kulitnya akan mengelupas, dan saya ingat bentuk daun-daunnya yang memanjang dan bergaris (tiga garis). Sangat jarang sekali dijual, bahkan hanya sekali itu saja melihatnya dijual dalam sebuah pot, yang entah harganya berapa. Namun buat saya, itu adalah bentuk penghargaan tersendiri pada tanaman perdu liar ini. Diakui keberadaannya, dan bernilai jual.

Tidak ada salahnya bila mulai sekarang harus sering-sering melihat tumbuh-tumbuhan liar yang ada disekitar. Kita tak pernah tahu, barangkali sekian tahun kedepan ternyata tumbuhan liar yang pernah kita nikmati keindahannya, mempunyai nama yang begitu indah. Atau ternyata tumbuhan liar yang kita anggap pengganggu ternyata bernilai jual di negeri orang. Seperti perdu yang pernah saya kagumi ini, ternyata setelah sekian tahun lamanya, saya baru tahu, bahwa namanya begitu cantik, secantik bunganya yang ungu, dialah Singapore Rhododendron.

Ciptakan Keasrian di Tempat Terbatas Dengan Marigold

2014-09-17 12.20.31

Sudahkah lingkungan rumah kawan sekalian hijau asri??...Mari tengok sejenak, apakah sekitar tempat tinggal kita terasa asri atau terasa gersang...Renungkan barang sebentar kata-kata “asri”. Bayangkan betapa sejuk dan indahnya pemandangan sekitar bila terlihat hijau oleh dedaunan pohon-pohon hidup bukan pohon hiasan terbuat dari bahan plastik. Itu bila kita memiliki halaman luas, pohon bisa ditumbuhkan. Tapi bagaimana dengan lahan terbatas/ tidak punya tempat menanam, bisakah memiliki tempat tinggal sejuk nan asri?...

Saat ini sepertinya saya dengar-dengar sedang digalakkan motto “go green”..”kawasan hijau”...atau istilah-istilah lainnya. Maksudnya tetap sama, mengajak kita untuk mencintai lingkungan, peduli lingkungan dengan beragam cara, salah satunya dengan menanam pohon. Punya halaman rumah dan lahan tanam takkan menjadi soal/ masalah. Bagaimana dengan saya??...Halaman rumah tak punya, bagaimana bisa menciptakan lingkungan hijau dengan ditumbuhi pepohonan disekitar tempat tinggal kami??..Pasti akan menjadi bahan pemikiran untuk saya, mencari solusi agar terwujud sebuah tempat tinggal asri.

Dalam impian saya, inginnya sih tinggal disebuah rumah dengan halaman lebar dan luas agar bisa ditanami beragan tanaman, mulai dari pohon buah-buahan hingga bebunggaan. Suasana asri, hijau, ditambah dengan kicauan burung-burung, beterbangan silih berganti capung serta kupu-kupu, menambah kedamaian tersendiri. Meski impian itu belum terwujud saat ini, bukan berarti saya harus berhenti bermimpi untuk mewujudkan keasrian dilingkungan tempat tinggal kami. Walaupun tinggal dirumah susun, seperti yang saya (sering) katakan punya bahasa keren apartemen/ flat, saya tetap akan berusaha menciptakan itu semua, “rumah asri”.

2014-09-17 12.15.27

Saya sangat sadar bahwa kami tak punya halaman rumah. Keluar pintu depan langsung mengarah keluar (teras) sekaligus koridor dimana tetangga sering lewat. Hanya mengandalkan teras rasanya mustahil akan menanam pepohonan diruang itu. Kita harus memilih tanaman yang cocok. Cocok itu maksudnya disesuaikan dengan kondisi ruang, juga pencahayaan sinar matahari. Tinggi tanamanpun harus diperhatikan, agar tidak menganggu orang lewat karena akan menanam lebih dari satu pot demi menciptakan suasana rindang. Dengan beragamnya kesulitan yang kami hadapi itu, maka saya lebih suka memilih tanaman yang gampang tumbuh, tinggi namun tidak tinggi sekali, serta tidak banyak perawatan. Pilihan saya adalah Marigold.

Tanaman apa itu Marigold??...Orang didesa asal saya biasa menyebutnya dengan sebutan “kembang telek-telek-an” (maaf namanya terdengar tidak sopan/ menjijikkan). Kenapa disebut demikian?...Hal ini dikarenakan daun serta bunganya berbau tidak sedap/ tidak enak. Bentuk daunnya hampir sama dengan tanaman keningkir, sementara bunganya mirip dengan bunga ‘Mum, juga ada varietas mirip bunga matahari. Warna bunga Marigold beragam, karena varietasnya juga banyak. Ada yang berwarna kuning, orange, merah marun, warna gold, adapun bunga dengan warna campuran, misal warna merah marun bercampur dengan orange, warna merah dengan warna golden. Tingginya ada jenis pendek hanya sekitar kurang lebih 30cm, namun ada jenis tinggi dengan ketinggian 60cm.

Setelah lebaran tahun lalu, tepatnya memasuki bulan oktober 2013, saya mulai menyemai biji-biji Marigold. Menanam tanaman Marigold terbilang cukup mudah karena tanaman ini termasuk tanaman dengan minim perawatan. Marigold bisa tumbuh ditanah bercampur pasir. Kelebihan lainnya, Marigold adalah salah satu tanaman pengusir serangga. Malah saya pernah baca, bahwa tanaman Marigold ini bisa dijadikan teman kita untuk menjaga tanaman sayuran dari serangga. Hal ini disebabkan oleh bau tajam dari daun, batang, serta bunga-bunganya, jadi hewan serangga pada kabur/ menjauh dari tanaman sayuran.

2014-09-17 12.23.15

Untuk menanam Marigold, pertama siapkan biji terlebih dahulu. Kalau tetangga kiri-kanan punya tanaman ini, bisa minta tetangga bijinya. Petik saja bunganya yang sudah mengering, belah bunganya dan ambil biji-biji didalamnya, bentuk biji Marigold panjang-panjang. Nah, berhubung tetangga saya tidak ada yang punya (Marigold), ya saya beli biji-biji tanaman itu disalah satu supermarket. Harganya berapa?? Harga biji tanaman berbunga ini tahun lalu ialah $S 1,65 perbungkus. Sekarang harga biji-biji tanaman termasuk Marigold sudah naik sekian cent (di Singapura). Satu bungkus isinya banyak lhoo...bila ditumbuhkan semua, jumlah kurang lebih akan mencapai 20 tanaman (mungkin bisa lebih). Pot sebagai media tanam sudah pasti ya karena tidak punya lahan tanam (halaman rumah). Seperti biasa, saya hanya butuh pot kecil dengan harga hanya sekitar $S3 saja. Pupuk??..Jangan lupa, pupuk harus disiapkan, akan lebih baik pupuk organik (kotoran ayam, atau kotoran kambing) dengan harga perbungkus kecil $S2, bila tidak ada juga tidak apa-apa asalakan tanahnya tanah berkompos. Terakhir adalah tanah, bercocok tanam di Singapura ini saya harus rela merogoh kocek untuk membeli tanah (potting soil). Beruntungnya Marigold bisa tumbuh baik meski tanahnya kurang bagus (tidak berkompos). Maka untuk kebutuhan tanah tidak harus tanah berkompos yang sering saya beli itu (potting soil dari Jerman), tapi cukup tanah lokal (Singapore soil) tanpa kompos seharga kurang lebih $S2 untuk 5liter tanah.

Menanamnya bagaimana??..Mudah kok menanam Marigold. Siapkan pot, isi dengan campuran tanah (tanah berkompos dan tanah tak berkompos), atau bisa juga diisi dengan tanah tak berkompos namun harus ditambahkan pupuk organik didalamnya. Selanjutnya letakkan biji-biji Marigold kedalam lubang didalam pot sedalam 1cm. Cover lubangnya dan letakkan ditempat cahaya matahari menerpa secara langsung. Nah kalau saya, pot biji Marigold diletakkan dipagar pembatas dengan cara diikat tali rafia. Siram secara teratur, jangan biarkan tanahnya kering. Dalam proses menumbuhkan biji, jangan terlalu sering disiram, tapi cukup pastikan tanahnya lembab (tidak kering). Tunggu hingga biji tumbuh...

Setelah tujuh hari (seminggu), biji Marigold akan tumbuh. Marigold adalah tanaman dengan pertumbuhan sangat cepat dan selalu mencari sinar matahari. Oleh karenanya, ada baiknya lekas-lekas untuk dipisahkan dalam pot berbeda. Bila tak segera dipisahkan dalam waktu dua minggu, batang tanaman Marigold akan bengkok tak beraturan dikarenakan saling berebut untuk mencapai sinar matahari. Paling tidak dalam satu pot hanya diisi dua sampai tiga tanaman. Ini tergantung besaran pot, ya dikira-kira saja dengan ketinggian 60cm, pot yang kita miliki mampu menampung berapa tanaman perpot. Setelah dipisahkan, letakkan kembali ketempat semula. Jangan letakkan ditempat yang sulit menjangkau sinar matahari langsung. Bila ini kita lakukan, batang-batang tanaman Marigold akan tumbuh bengkok kesana-kemari seperti cacing, tak tumbuh tegak lurus dan kokoh, melainkan berbatang lemah serta mudah patah. Oleh karenanya, sinar matahari langsung adalah komponen paling penting dalam menumbuhkan Marigold.

Menanam Marigold didalam pot, membutuhkan air banyak (berdasar pengalaman saya). Tapi hal ini masih tergantung dari kondisi cuaca. Misalnya jika cuaca begitu terik/ panas, kita bisa menyiramnya dua kali atau sekali dalam sehari, pagi-sore atau siang-malam. Bila cuaca hujan/ suhu menurun terus-menerus, kita tak payah untuk menyiramnya setiap hari. Artinya, tanaman Marigold disiram bila dibutuhkan. Kita hanya perlu memastikan tanah dalam kondisi lembab tetapi tidak dalam kondisi basah. Bila sulit memastikan, sentuh tanahnya dengan jari, bila terasa kering secepatnya disiram. Atau mau menunggu pertanda dari layunya daun-daun baru disiram air, ya sah-sah saja asal jangan berkelanjutan.

Selama delapan minggu (dua bulan), tanaman Marigold akan berbunga. Tidak hanya berbunga saja, tetapi batang tanaman ini meninggi 60cm. Ya, Marigold yang saya tanam berjenis tinggi 60cm. Mulai satu, dua, bunga muncul, perlahan-lahan bunga-bunga lainnya akan silih berganti bermekaran. Senang bukan...melihat hasilnya. Daunnya hijau-hijau segar, bunganya berwarna kuning-kuning cerah menawan, suasana rumah menjadi terlihat segar dan rindang. Rindangnya daun Marigold, mampu menahan sinar matahari untuk tidak masuk kewilayah teras didepan tempat tinggal kami.

Tak hanya berbunga dan tumbuh tinggi, tanaman Marigold dalam keadaan berbunga ini akan memunculkan cabang-cabang baru diujung teratas batangnya, dimana cabang-cabang ini akan mengeluarkan bunga juga. Maka tak heran bila tanaman Marigold saya harus merunduk, ya karena tadi, batangnya tak kuat menopang pertumbuhan dahan-dahan baru, sesuka hati menjalar kemana-mana. Bisa sebenarnya dirapikan dahan-dahannya, namun saya tak tega memotongnya apalagi bila ada tunas bunganya. Biasalah...saya ingat-ingat betul bahwa semua komponen untuk menanamnya, semuanya harus saya beli tidak ada gratisan, jadi sayang bila hendak dipotong-potong.

Setelah bunga-bunga mulai akan mengering, biarkan saja kering sendiri ditangkainya, kecuali ingin dipotong. Seperti yang saya katakan diatas, kalau tidak sayang, bunga-bunga dan dahan-dahan bisa dipotong untuk merapikannya agar penampilannya lebih rapi. Nah, setelah bunganya kering, kita ambil bunga keringnya, dengan memotong sebatas satu ruas daun saja. Bunga kering tadi, kita buka dan ambil biji-biji didalamnya. Maka setelahnya, kita tidak perlu mengeluarkan uang lagi demi mendapatkan biji Marigold, karena sudah memiliki dari tanaman sebelumnya. Bila punya tempat/ ruang kosong, biji-biji ini bisa disemai, dan kitapun memiliki Marigold baru. Simple dan hemat, bukan...Hasilnya, sekarang saya memiliki biji-biji Marigold dari tanaman sebelumnya. Besok-besok bila ingin menanamnya kembali, saya tak payah mengeluarkan uang untuk membeli biji.

Meski tanaman berbunga, Marigold, didesa asal saya dipandang sebagai bunga tak berguna dan tak disuka orang-orang karena baunya tak sedap (katanya), namun di Singapura, tanaman ini menjadi salah satu tanaman yang dijual ditoko tanaman dekat tempat tinggal kami (Bukit Batok West Shopping Centre). Apalagi menjelang Chinese New Year/ Lunar New Year, Marigold menjadi salah satu tanaman yang diburu. Perpot harganya sekitar $S10. Potnya agak besaran, satu pot diisi kira-kira empat tanaman, dengan jenis pendek 30cm saja. Nah untuk orang India (ini yang saya lihat di Singapura), mereka juga menyukai tanaman Marigold. Bagi orang India, bunga ini digunakan untuk acara keagamaan.

Marigold tidak hanya memberikan keasrian disekitar tempat tinggal kami, tapi juga mengundang hewan, seperti burung dan kupu-kupu. Setelah bunga-bunga cantik Marigold mekar sempurna, sering datang burung jenis tertentu (warna bulu bagian dada berwarna kuning, paruh runcing) hinggap ditanaman Marigold saya untuk memakan sari-sari bunga. Kupu-kupu juga sama, siang hari ketika cuaca cerah, kupu-kupu sering terbang mengitari bunga-bunga kuning ini sambil sekuat tenaga melawan hembusan angin. Begitulah yang terjadi setelah tanaman Marigold menghiasi tempat tinggal kami.

Sebenarnya Marigold ini adalah tanaman dengan masa tanam lumayan lama bila kita mau merawatnya dengan baik. Sayapun inginnya mau merawatnya, karena bunganya itu lhoo...besar-besar dan baunya harum menurut saya. Tapi sepertinya saya harus merelakannya untuk mengering, mati...sebabnya pas sedang masa berbunga lebat-lebatnya, kami harus pergi berlibur dua minggu. Karena tidak ada yang menyiramnya, maka tanaman itu harus mati mengering kekurangan air. Seperti yang saya bilang diatas, Marigold butuh banyak air bila ditanam dalam media pot. Sehari saja tak disiram sudah layu. Jangankan sehari, cuaca terik, pagi disiram, sore harus disiram lagi. Begitulah kisah matinya tanaman rindang kami yang mengenaskan.

Menciptakan suasana asri ditempat terbatas, sejuk dan rindang tidak harus menanam pepohonan kan...bisa diakali dengan menanam tanaman lain namun tetap terlihat rindang. Jangan jadikan alasan tak memiliki lahan tanam, tidak tersedianya halaman rumah memadai, sehingga kita mengabaikan penghijauan dirumah kita. Manfaat lain bisa kita ambil dari kegiatan ini, bila kawan sekalian memiliki anak-anak dirumah, kenalkan sekalian pada mereka tentang nama-nama tanaman serta fungsinya sedini mungkin, tidak peduli laki-laki maupun perempuan. Misalnya dengan mengajak mereka berkebun bersama, menanam tanaman bunga, tanaman buah, dll. Tak ada hal yang menghalangi kita untuk menciptakan suasana hijau penuh tanaman. Semua bisa kita lakukan asal kita mau dengan sedikit usaha, itu saja. Salam penghijauan...Mari menanam...

Mau Tanam Bunga Takut Mati, Tanam Saja Krokot

2014-09-17 12.11.09

Ada istilah dikalangan kawan-kawan saya sewaktu didesa, bagi yang menanam apa saja dan selalu tumbuh maka dijuluki “tangan dingin”. Sebaliknya, bagi yang menanam tanaman apa saja dan selalu mati tidak tumbuh, julukannya adalah “tangan panas”. Eh, tapi jangan takut dengan gelar-gelar semacam itu. Banyak tanaman yang gampang tumbuh juga kok. Jadi jangan khawatir akan mendapat julukan “tangan panas”, karena ini tak berlaku. Sebabnya ada tanaman berbunga yang mudah sekali tumbuh, namanya adalah krokot.

Krokot, atau yang punya nama keren Portulaca ini, adalah jenis tanaman berbunga yang mudah sekali tumbuh, dan tidak perlu perawatan yang eksklusif. Kalau saya istilahkan, “asal tancap sudah tumbuh sendiri”. Daunnya kecil-kecil, ada yang bulat (seperti yang saya punya), ada juga yang bentuknya lancip (krokot pemberian dari tetangga kami). Batangnya berair , menjulur tanpa cabang, kecuali dipotong. Bunganya berwarna warni, seperti yang saya punya saat ini, warna merah, kuning, ungu, kuning bercampur merah. Sementara warna lainnya juga banyak, ada yang bunganya pink, orange, dan putih. Kalau sedang berbunga, apalagi bersamaan, bakal mengundang kupu-kupu. Ada yang unik dari tanaman krokot ini, menjelang sore sekitar pukul 5 sore, daun-daunnya yang tadinya segar bugar, mendadak kuncup (hendak tidur malam barangkali??), hingga keesokkan harinya, dipagi hari akan mekar dengan segar kembali. Tak terkecuali bunganya, pun mengalami hal yang sama, selama sehari, dua hari, bunganya disore hari akan ikut kuncup, hingga esok pagi merekah lagi. Unik juga kan portulaca/ krokot ini??...

IMAG2647

Jauh hari sebelumnya, yakni sewaktu masih duduk dibangku SMP (sekolah menengah pertama), saya sudah mengenalnya, waktu itu kami (saya dan kawan-kawan) mengenalnya dengan sebutan krokot. Untuk mendapatkannya dikala itu, cukup minta saja pada kawan atau kerabat yang mempunyainya dengan memetiknya (memotong), kira-kira sepanjang telunjuk jari, dengan jumlah yang mungkin hanya beberapa batang saja. Maklumlah...jiwa anak-anak kadang ada yang pelit, jadi saya tahu diri, minta ya secukupnya saja. Meskipun hanya beberapa gelintir saja, namun pada akhirnya bisa dikembangkan hingga beberapa pot. Nah..giliran kawan-kawan saya yang minta...karena koleksi krokot saya paling lengkap, sampai-sampai kerabat yang hendak nyekar ke makam metik bunga-bunga krokot milik saya. Itu dulu...sekarang untuk medapatkannya, pada mulanya ya harus beli ditoko penjual tanaman berbunga dipasar (Bukit Batok West Shopping Center) dengan harga $S 4 -$S 5. Wah..lumayan ya hanya demi untuk mendapatkan satu pot kecil krokot harus mengeluarkan uang segitu. Ya, itulah saya, silau kalau melihat tanaman berbunga, apalagi tanaman berbunga yang pernah menjadi koleksi sewaktu tinggal didesa.

IMAG2640

Ada beberapa hal yang membuat saya jatuh hati dengan tanaman krokot ini. Pertama, bunganya yang cantik berwarna-warni, kedua, mudah tumbuh tanpa perawatan khusus, misal harus disemprot obat agar daunnya hijau, harus disemprot obat agar cepat berbunga, atau harus diberi pupuk tertentu (mengandung fosfor) agar bisa cepat berbunga, atau harus dijauhkan dari sinar matahari langsung, atau mungkin harus dimasukkan didalam rumah untuk menjaga suhu. Semuanya itu tidak perlu. Alasan lainnya, karena krokot bisa tumbuh sepanjang tahun (mau musim kemarau, atau musim hujan), dan bisa berbunga sepanjang tahun, serta tahan cuaca (panas menyengat). Lengkap kan kelebihan tanaman bunga krokot ini?? Jadi jangan takut untuk menanamnya ya, pasti tumbuh, dan pasti akan membuat kita bahagia saat berbunga. Mari menanam portulaca, si kembang cantik yang menjadi magnet kupu-kupu...

Untuk menanamnya mudah saja, tinggal dipetik batang-batang krokot yang sudah ada (tumbuh) sepanjang telunjuk jari, untuk kemudian ditancapkan dimedia tanah. Untuk saya pribadi, dari sejak jaman SMP (sekolah menengah pertama) dulu, lebih suka menanamnya dimedia pot (media apa saja yang bisa dijadikan pot bunga). Kalau dulu alasannya waktu itu tanaman krokot ini untuk hiasan dipinggir kolam. Sekarang menanam dimedia pot karena ini adalah pilihan satu-satunya untuk saya. Seperti biasa, isi pot dengan tanah kompos kalau tidak ingin ribet memberi pupuk tambahan. Untuk mengukur tanah sudah cukup penuh dipot bukan dengan cara memadatkannya/ menekan-nekan tanah didalam pot, tapi dengan cara menyiramkan air. Bila tanah menyusut maka pot diisi kembali dengan tanah, dan disiram air lagi. Setelah pot terisi oleh tanah, segeralah potongan-potongan batang krokot ditancapkan dimedia tanah, dan letakkan pot ditempat yang terkena sinar matahari. Siram setiap hari, maka tanaman krokot ini akan tumbuh sendiri. Akar-akar akan tumbuh, batangnya meninggi, bahkan ada yang bercabang, daun-daunnya mulai bermunculan bahkan lebih lebar dari sebelumnya. Jelang umur satu bulan tunas-tunas bunga bermunculan, dan satu, dua, bunga-bunganya mulai bermekaran disana-sini. Kalau sudah begini, sampai bulan kedua, tanaman krokot ini akan terus berbunga, dan berbunga tiada henti.

Dalam perjalanannya, tanaman portulaca ini adakalanya terkena hama. Seperti bunga krokot saya juga terserang hama (hewan putih kecil-kecil) yang menempel pada batang dan daun. Siapkan saja obat hama. Kemarin itu untuk mengatasinya saya membeli obat semprot hama (berbagai jenis hama) ditoko penjual tanaman bunga dengan harga $S 9. Cukup sekali semprot , dalam jarak paling tidak 30 cm. Obat ini terbukti ampuh mengatasi masalah hama yang saya hadapi, hanya saja beberapa tanaman krokot ada yang tak kuat kena obat hama, hingga layu dan mati.

Yang perlu diingat, bunga krokot ini tidak selamanya, sekali tanam akan terus-terusan berbunga dan hidup subur. Pengalaman saya sejak jaman SMP (sekolah menegah pertama) dulu, tiap tiga bulan paling tidak tanaman portulaca/ krokot ini harus dibongkar dan ditanam lagi (replant). Tanda-tanda portulaca/ krokot ini minta untuk segera dibongkar adalah, daun-daunnya sudah mulai berguguran, dan tidak selebar diawal bulan saat mulai tumbuh. Bunga-bunga yang mekar sudah tidak sebanyak diawal-awal masa berbunga setelah penanaman (bulan pertama, dan kedua), dan tunas-tunas bunga baru sudah berkurang. Selain itu, ujung-ujung batangnya mulai banyak yang layu, mengering, dan patah dengan sendirinya. Bila sudah melihat tanda-tanda ini segeralah untuk di replant.

Cara membongkar dan menanamnya (portulaca) kembali juga sangat mudah, meski membutuhkan waktu yang tidak sedikit, maksudnya harus meluangkan waktu. Cabut beserta akarnya, semua batang-batang krokot yang tersisa. Petik/ potong batangnya dengan tangan saja, paling tidak sepanjang telunjuk jari (bisa kurang). Cara memetik/ memotong batang bunga krokot ini selayaknya sedang memetik kacang panjang yang akan dimasak. Sementara sisa-sisa akarnya dibuang saja. Untuk tanah, bila tanah dari tanaman sebelumnya masih bagus, artinya tidak mengumpal-gumpal dan keras, berarti tanahnya masih bisa digunakan kembali. Sebelum digunakan, tanah diaduk-aduk ditambah dengan pupuk, dimaksudkan agar tanahnya gembur. Akan lebih baik dengan pupuk organik (kotoran ayam, kotoran kambing). Tapi kalau tanah dari tanaman sebelumnya sudah mengeras, sebaiknya diganti yang baru. Setelahnya, tanam batang portulaca/ krokot dimedia tanah tersebut. Seperti sebelumnya disiram setiap hari, sehari sekali saja cukup. Namun, pada dasarnya tidak disiram air setiap hari juga tidak mengapa, masih bisa bertahan untuk hidup. Begitu seterusnya siklus bunga krokot atau portulaca, yang harus di replant.

Hingga saat ini, tanaman portulaca saya sudah menjadi enam pot (kecil) dari yang tadinya hanya satu pot yang didapat dengan cara membeli ditoko tanaman berbunga dipasar, dimana satu pot diantaranya sudah diberikan pada tetangga. Saya perkirakan krokot yang diberikan pada tetangga, kini sudah berkembang menjadi dua pot. Wah...cepat sekali kan berkembangnya, mudah lagi menanamnya, ditambah lagi tidak gampang mati. Jadi tunggu apalagi segera hiasi halaman rumah dengan tanaman portulaca, siapa tahu halaman rumah akan menjadi taman kupu-kupu..Selamat menanam...

Menanam Bunga Matahari Dalam Pot, Kenapa Tidak?

2014-09-16 14.19.16

Saya suka tanam-menanam, terutaman menanam tanaman yang mengeluarkan bunga-bunga indah dan cantik. Sudah beberapa macam tanaman berbunga saya tanam sendiri, mulai menyemainya dari benih/ biji hingga merawatnya sampai berbunga sempurna. Salah satu tanaman berbunga yang pernah menghiasi teras tempat tinggal kami adalah bunga matahari. Ya, bunga matahari itu tumbuh sempurna. Meski kami ini tak punya lahan tanam yang memadai, hanya mengandalkan teras yang ada, namun saya bisa menciptakan suasana indah didepan pintu rumah kami, dengan menanam bunga matahari didalam pot.

Melihat sifat bunga matahari yang membutuhkan lahan tanam memadai, dengan pencahayaan sinar matahari langsung setiap harinya, rasanya mustahil bukan...untuk menanamnya??...Sayapun pernah berpikir begitu, rasanya akan menjadi sulit sekali untuk menumbuhkan bunga matahari didalam pot tanpa pencahayaan sinar matahari langsung yang cukup. Tinggi bunga matahari bisa mencapai 100cm sampai 165cm, dan membutuhkan sinar matahari langsung paling tidak pagi hari hingga tengah hari. Ditambah dengan daun-daunnya yang lebar, maka dibutuhkan tempat/ lahan luas bagi pertumbuhannya.

Masalah yang saya hadapi hanya satu, tidak punya cukup lahan untuk menumbuhkannya. Tinggal dirumah susun, atau bahasa kerennya apartemen/ flat, atau apapun itu dalam penyebutannya, buat saya pengartiannya tetap sama, kami tinggal dirumah susun. Tinggal ditempat seperti ini untuk saya yang suka bunga-bunga, tentu akan menimbulkan masalah baru. Dimanakah saya akan menanam bunga-bunga saya? Dimanakah saya akan meletakkan bunga-bunga saya? Dimanakah saya akan akan menumbuhkan tanaman-tanaman yang saya semai sejak biji??...Pertanyaan-pertanyaan itu selalu ada dalam otak saya setiap waktu karena tak punya lahan tanam. Satu-satunya jalan hanyalah menanam dengan media pot. Masalahnya, tanaman berbunga itu tak selalu kecil dan pendek, banyak tanaman berbunga yang tumbuh menjulang tinggi dan butuh tempat luas, contohnya ya ini, bunga matahari.

IMG-20131203-WA0000

Ada dua jenis bunga matahari yang pernah saya tanam, satu berjenis kerdil, atau yang disebut dengan nama Dwafrt Sunflower,atau populer dengan nama teddy bear. Untuk menanam jenis ini, tak ada masalah karena dengan tinggi yang hanya mencapai 30cm-45cm bisa ditumbuhkan dengan pot kecil saja, dan bisa menghiasi pagar pembatas yang ada didepan pintu tempat tinggal kami demi mendapatkan sinar matahari secara langsung. Bunga matahari jenis lain yang saya tanam, adalah jenis tinggi, tingginya bisa diatas 100cm lebih. Wow...tinggi sekali kan...jenis ini tingginya bisa mencapai 165cm pertanaman. Bagaimana saya menanam bunga matahari dengan ketinggian batang yang hampir menyamai saya, bisa kah ditumbuhkan didalam pot saja??..Tentu saja bisa dengan perawatan agak ekstra.

Untuk mendapatkan biji bunga matahari, mula-mula belalah saya biji-biji bunga matahari itu. Seperti biasa, biji itu perbungkus berisi 10 biji saja dengan harga $S1,65 disalah satu supermarket, atau bisa juga membelinya ditoko penjual tanaman dan biji (kalau ada biji bunga mataharinya..). Pot kecil disiapkan untuk menyemainya. Pot kecil seperti ini harganya hanya sekitar $S2 saja ditoko penjual tanaman. Satu lagi, membeli tanah adalah satu syarat mutlak untuk bercocok tanam di Singapura. Tanah favorit saya ialah tanah berkompos (potting soil), dengan warnanya yang hitam legam, tanah yang biasa dibeli ini kata penjualnya tanah impor dari jerman. Maka bersyukurlah kawan sekalian yang memiliki lahan tanam, tak perlu susah-susah untuk membeli tanah untuk kegiatan bercocok tanam dirumah. Tak kalah penting pupuk kandang/ pupuk dari kotoran hewan harus disiapkan. Bila semua sudah siap maka kegiatan penyemaian bisa dilakukan sesegera mungkin. Nah kalau saya, menunggu hingga ada ruang kosong diteras kami, artinya menunggu beberapa bunga yang lain habis masa tanamnya untuk kemudian digantikan dengan menanam bunga matahari ini.

Tahun lalu, saya mencoba menanam bunga matahari dalam dua kali waktu. Periode pertama bisa dibilang gagal. Kegagalan saya yang pertama dalam menanam bunga matahari dalam media pot ialah satu, terlambat memisahkan biji-biji yang telah tumbuh berdaun, kedua tidak segera dipindahkan dalam pot yang lebih besar ketika pertumbuhannya semakin tinggi batangnya, ketiga mungkin cuaca kurang mendukung (saat itu terlalu panas), keempat penyiraman yang kurang teratur (ingat, bunga matahari yang ditumbuhkan didalam pot, butuh banyak air, sekali saja lupa tidak menyiramnya, tanaman bunga matahari akan langsung layu dan bisa mati). Kelima, saya salah memberikan pupuk (mungkin saya yang tidak biasa dengan pupuk berbahan kimia..) , waktu itu saya berpikir pupuk apa saja tidak masalah, maka pupuk berbahan kimia adalah pilihan saya. Dan pupuk berbahan kimia yang katanya mempercepat proses pertumbuhan dan berbunga, telah berhasil membuat mati tanaman bunga matahari yang saya tanam.

Baiklah...karena ingin mempunyai bunga matahari, saya berusaha menumbuhkannya lagi dalam periode kedua, sekitar tengah tahun lalu. Pertama yang saya lakukan, menyiapkan pot kecil yang telah berisi dengan tanah berkompos. Bila diperlukan campurkan saja tanah berkompos itu dengan pupuk kandang, biasa yang saya campurkan adalah pupuk kandang dari kotoran ayam, kotoran kambingpun tak masalah. Setelah itu masukan biji bunga matahari dalam lubang dengan kedalaman mungkin sekitar 2cm, atau seruas jari telunjuk, selanjutnya cover lubang itu. Letakkan pot itu ditempat yang terkena sinar matahari langsung, dan siram secara teratur (pastikan tanah tidak dalam keadaan kering).

Setelah tujuh hari (seminggu), biji itu telah tumbuh dengan baik. Kurang dari dua minggu sebaiknya biji-biji yang telah tumbuh dan telah mengeluarkan daun kecilnya, sebaiknya dipisahkan, satu pot satu tanaman saja. Waktu itu saya menyemai emapt biji bunga matahari. Bila tidak segera dipisahkan pada masa awal pertumbuhan, maka batang bunga matahari akan tumbuh kurus (batang tinggi kecil). Seperti sebelumnya, letakkan kembali pada tempat yang terpapar sianr matahari langsung agar pertumbuhannya sempurna. Bagaimana kita tahu bila bunga matahari yang kita tanam dari biji tumbuh dengan sempurna??..Perhatikan bentuk batangnya, semakin tinggi batangnya, maka batangnya itu akan semakin membesar dan kuat, daun-daunnya lebar-lebar berwarna hijau segar. Siram secara teratur, bila cuaca begitu terik, bisa membutuhkan dua kali penyiraman. Demi mendapatkan tanaman yang sehat tumbuh dengan sempurna, semakin besar dan tinggi tanaman bunga matahari, maka pindahkan segera tanaman ini pada pot yang lebih besar dan lebih besar lagi, sampai dirasa cukup, dengan menambahkan tanah dan juga pupuk.

IMAG2829

Setelah dua bulan tanaman bunga matahari saya itu telah mengeluarkan tanda-tanda akan segera mengeluarkan bunga, dengan munculnya tunas bunga pada ujung tertingginya. Karena pertumbuhannya hampir menyentuh atap (kurang lebih tingginya sudah mencapai 100cm), tidak ada cara lain selain menurunkannya dibawah (tadinya diikat dipagar pembatas) dengan ditempatkan pada pot yang lebih besar lagi. Tepat 10 minggu (dua setengah bulan), bunga matahari itu tidak hanya tumbuh tinggi menjulang (tingginya kurang lebih 150-160cm), namun tunas bunga itu telah menjadi bunga matahari yang sempurna. Bunga matahari itu telah mengeluarkan pesonanya, dengan warna kunig cerah, dan warna hitam ditengahnya. Inilah bunga matahari yang sempurna yang pernah saya punya.

Meski tak punya lahan, bukan tidak mungkin kan untuk memiliki bunga matahari dengan ketinggian semeter lebih itu...semuanya menjadi mungkin bila kita sedikit mau berusaha keras. Jangan ditanya berapa harga bunga matahari seperti ini ditoko tanaman yang ada dipasar dekat tempat tinggal kami (Bukit Batok West Shopping Centre-Singapura). Ayoo tebak berapa kira-kira harganya? Untuk ukuran ketinggian sekitar 100cm dengan bunga yang belum mekar sempurna (masih dalam proses pertumbuhan untuk berbunga) harganya sudah mencapai $S12. Sementara yang saya punya, tinggi tanaman bunga matahari itu mencapai 150-160cm, dengan bunga berukuran besar (lebih besar dari yang dijual ditoko tanaman), daunnya begitu lebar, maka bisa dipastikan harganya sudah lebih dari $S12.

2014-09-17 11.57.46

Karena menanamnya didalam pot, maka setelah masa berbunga (bunga mengering), biasanya pertumbuhannya kurang bagus. Ditambah lagi dengan ketinggian batang mencapai 160cm, maka tidak ada tempat lagi yang pas untuk pertumbuhannya diteras tempat tinggal kami, kurang cahaya matahari langsung. Ya, karena tempat yang terbatas itu, selanjutnya yang saya lakukan adalah menggantinya dengan tanaman baru (bisa tanaman yang sama atau dengan tanaman berbunga lainnya), menyemai biji-biji lagi untuk ditumbuhkan.

Bagi penyuka tanaman, jangan risau bila kita tak mempunyai lahan tanam dirumah. Lahan yang terbatas, bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menanam tanaman-tanaman yang kita suka atau tanaman yang ingin kita miliki. Dengan segala keterbatasan, menanam dalam pot adalah satu-satunya pilihan, meski terasa sulit, seperti bunga matahari ini tapi kita bisa menghasilkan tanaman yang sempurna. Selamat bertanam, berusahalah...