Ternyata teddy bear juga cantik lho untuk ditanam. Tapi jangan salah, bukan si boneka lucu teddy bear milik Mr. Bean yang ditanam. Yang saya maksud ini adalah tanaman berbunga yang masuk dalam kelompok bunga matahari. Salah satu jenis bunga matahari inilah yang saya maksud, si kuning yang cantik nan imut...dwarf sunflowers, atau belakangan ini baru saya tahu, nama imutnya adalah teddy bear.
Pasti kawan sekalian sudah pada tahu kan dengan bunga matahari?? Bunga yang bisa mekar selebar wajah manusia itu sangat indah bila ditanam dihalaman rumah/ kebun, bukan?? Warnanya yang kuning cerah menambah keindahan tersendiri ketika mata memandang. Tapi nih...saya belum pernah melihat bunga matahari yang selebar wajah manusia. Yang saya bisa ingat sepanjang ini, baru sekali saja menanam dihalaman rumah orangtua, dulu sekali. Itupun bunga yang muncul tak lebih lebar dari telapak tangan anak-anak. Bunga matahari termasuk bunga langka ditempat kami (desa kami), bahkan sekarang sudah sulit untuk menemukannya. Nah..baru-baru ini saya mencoba untuk menanamnya, yang telah saya mulai sejak bulan april tahun ini.
Karena suka dengan tanaman berbunga, maka saya sangat tertarik untuk menanam bunga matahari. Yang membuat hati makin berbunga-bunga, untuk mendapatkan bijinyapun sangat mudah. Disini (Singapura) saya biasa membeli di Giant, atau ditempat penjual tanaman kalau tidak kehabisan. Hanya seharga $S 1,69 saja sudah bisa mendapatkan sekantong biji bunga matahari dengan isi 10 biji didalamnya. Kalau sudah mendapatkan bijinya, tunggu apalagi...mari menanam..!
Berhubung saya tak punya halaman rumah, terpaksa menanam bunga matahari dimedia pot. Inipun bukan tanpa kendala, masalahnya bunga matahari butuh sinar matahari penuh untuk tumbuh, sementara tempat yang bisa dipakai untuk meletakkan pot tidak langsung terkena sinar matahari. Maklum tempatnya ini hanyalah serupa lorong panjang, yang merupakan teras didepan tempat tinggal kami. Jadi, perjuangan sangat dibutuhkan untuk bisa menumbuhkan bunga matahari ditempat kami. Bagaimana tidak disebut perjuangan coba??..Tetangga kami juga ingin punya bunga matahari, tapi tak pernah satupun tumbuh.
Untuk menanam dimedia pot jelas butuh persiapan. Setelah biji dibeli, selanjutnya yang harus dibeli adalah tanah untuk media tanamnya. Tanah ini biasa didapat dipasar dekat tempat tinggal kami, dengan harga yang beragam tergantung tanahnya, apakah tanah bercampur batu, tanah biasa, atau tanah kompos. Kalau yang biasa saya beli sih tanah kompos yang harganya lebih mahal dari tanah yang bercampur batu. Tanah kompos ini dihargai $S 4, 20 perkantong, yang cukup untuk mengisi empat pot bunga ukuran kecil seperti punya saya ini. Memang harga tanah kompos lebih mahal dari tanah biasa yang hanya dihargai 1 dollars lebih sedikit. Tapi keuntungannya dengan memakai tanah kompos, bisa membuat tanaman lebih subur tanpa harus memberikan pupuk tambahan. Masalahnya bila memakai pupuk tambahan, pupuknya jelas harus beli dan butuh biaya tambahan lagi, dimana harga pupuk kotoran ayam dengan takaran kira-kira segenggam saja harganya sudah $S 1,20...Lumayan kan (mahal)??..
Kalau sudah semuanya siap, isi pot bunga yang kosong dengan tanah kompos tadi (jangan penuh-penuh). Setelahnya, lubangi tanah dengan telunjuk jari, tidak lebih dari dua ruas jari (2cm). Tapi biasanya kalau saya, menyiram terlebih dahulu pot yang sudah berisi tanah tadi dengan air tentunya. Tujuannya untuk memadatkan tanah. Jadi, sekiranya tanah menyusut sampai setengah dari pot, maka pot harus diisi tanah lagi, dan disiram air lagi. Masukkan biji kedalam lubang-lubang yang telah dibuat, kemudian tutup/ tanah diratakan, dan disiram kembali. Kalau sudah beres/ selesai, baru itu pot yang sudah berisi biji bunga matahari saya letakkan dipinggir pagar pembatas didepan tempat tinggal kami dengan mengikatnya dengan tali rafia agar tak jatuh. Tinggal ditunggu sampai tumbuh biji-biji bunga mataharinya, sambil disiram setiap harinya, sehari sekali saja. Kalau mau rajin ya pagi dan sore disiram. Kalau saya memilih menyiram sekali sehari, dimalam hari.
Kira-kira seminggu biji-biji bunga matahari itu muncul dipermukaan tanah. Biarkan sampai benar-benar tumbuh daunnya, sambil terus disiram setiap hari. Setelah daunnya mulai tumbuh (hampir mendekati dua minggu) dipisahkan pada pot yang berbeda, satu pot satu tanaman bunga matahari saja. Karena pengalaman saya, kalau tidak segera dipisahkan, pertumbuhannya akan lambat, dimana daun-daunnya tidak bisa tumbuh lebar-lebar. Nah, bagaimana bila ditanam ditanah?? Kalau ditanam ditanah, beri jarak antar tanaman ini sekiranya 45-60cm. Selesai dipisahkan antar pot, biarkan tanaman bunga matahari ini tumbuh dengan sendirinya, hanya saja jangan lupa tetap disiram tiap harinya. Kalau ingin perawatan ekstra, bisa menyemprotkan sejenis obat agar daunnya mengkilat hijau segar. Kalau ingin cepat berbunga ya bisa diberi obat agar cepat blooming. Seperti yang kita ketahui bersama, bunga matahari akan menghadap tepat dimana matahari bersinar. Jadi, hal yang terjadi pada masa pertumbuhan batang dan daun, tanaman ini pastinya akan mengarah/ mengahadap dimana cahaya matahari mengenainya.
Idealnya 10 minggu (dua bulan setengah), bunga matahari akan keluar bunganya, dengan ciri-ciri batangnya yang sangat kokoh, dan semakin mengeras. Waktu itu saya menanam mulai dari biji, dibulan april beberapa bulan lalu. Tepat dibulan juli kemarin, si teddy bear sedang mekar-mekarnya. Cantik dan manis sekali...berwarna kuning cerah menggoda, kelopaknya bertumpuk-tumpuk seperti bunga aster, sampai ada orang yang bilang bunga matahari jenis dwarf sunflowers ini “fluffy”. Mungkin karena begitu imutnya, dengan tinggi yang tak sampai 50cm, hanya berkisar 30-45cm, dengan bunga yang mungil, maka disebutlah teddy bear. Bunganya ini tahan lama, kelopaknya tidak mudah berguguran, dan batangnya tetap kokoh berdiri tegak menghadap sinar matahari berasal meski diterpa angin kencang. Mau bukti?? Waktu itu, saat terjadi hail storm (hujan es disertai angin kencang) ditempat kami, bunga matahari saya tetap tegak berdiri meski daun-daunnya terlihat tersayat-sayat karena kencangnya angin. Ada sebagian orang mengatakan, bunga yang pertama kali muncul dipotong (kalau tidak sayang). Supaya nanti tumbuh lagi tunas bunganya, dengan bunga yang semakin bagus. Tapi buat saya sangat menyayangkan sekali kalau harus dipotong, tetap saya biarkan saja. Toh juga nanti bila sudah layu, dan mengering kelopak-kelopaknya, kemudian mati bunganya, akan tumbuh calon bunga baru yang bisa lebih dari satu.
Bagaimana umur si cantik teddy bear ini?? Bunga matahari (dwarf sunflowers), yang saya tanam dibulan april lalu, benar-benar mati menjelang akhir bulan september kemarin. Untuk umurnya ini saya sendiri belum tahu berapa lamanya. Karena kemarin juga sempat ditinggal ke Jakarta dan tidak disiram selama seminggu lebih. Hanya saja, teddy bear yang saya tanam, mati setelah habis berbunga, mengering dengan sendirinya. Dan kini saya sedang menanamnya lagi, dan sudah berumur 3 minggu...
Gampang kan menanam bunga matahari jenis teddy bear?? Kalau beli ditempat penjual bunga langganan saya di pasar (Bukit Batok West Shopping centre), satu pot bunga matahari yang sudah jadi begini, dalam artian sedang berbunga mekar, harganya lebih dari $S 7 lho, kawan. Jadi, dari pada beli yang sudah jadi lebih baik untuk saya menanam sendiri meski harus bersusah payah menanam dan merawat. Selain lebih hemat, kita juga merasa puas kalau menanam sendiri, ada yang ditunggu, yaitu menunggu saat si kuning cantik teddy bear merekah indah. Bagaimana?? Tertarik untuk menanam si imut teddy bear?? Silahkan dicoba...