Tuesday, September 16, 2014

Perdu Liar Pengganggu Itu Bernama Singapore Rhododendron

 

2014-09-17 12.32.56

Ayo tengok kanan-kiri...tanaman apa saja yang ada disekitar?? Pernah melihat dan memperhatikan tanaman-tanaman yang tumbuh liar disekitar kita?? Yuk, mulai sekarang lihat dengan seksama, siapa tahu tanaman-tanaman yang menurut kita liar, justru ditempat lain mempunyai nilai bahkan punya nama yang terdengar begitu fantastis, dan memakai nama sebuah negara. Seperti tanaman liar yang satu ini. Dulu didesa dianggap tanaman pengganggu, ternyata kini saya baru saja tahu, tanaman liar ini bernama Singapore Rhododendron.

Apa tidak salah dengar ya, nama tanaman liar sampai memakai nama sebuah negara?? Tidak, itu benar sekali, namanya Singapore Rhododendron. Sebenarnya saya mau sedikit protes mengenai nama itu, kenapa tidak memakai nama Indonesia Rhododendron, kan didesa saya di Indonesia dulunya banyak?? Nah, ini sebab yang saya sendiri tak tahu dengan pasti, mengapa namanya “Singapore Rhododendron”, padahal tanaman liar ini tidak hanya tumbuh di Singapura. Dibeberapa negara lain juga tumbuh, seperti Malaysia, India, Thailand, Vietnam, termasuk Indonesia. Dan ternyata bukan juga termasuk genus Rhododendron melainkan genus Melastoma. Makin bingung kan...???

Tanaman liar ini sudah tidak asing dimata saya. Dulu...sekali didesa kami banyak tumbuhan perdu ini, bahkan banyak...sekali! Dipekarangan rumah, diladang-ladang, perdu ini bisa tumbuh dengan sendirinya. Seingat saya, tempat favorit tanaman ini ada dipinggir tanggul-tanggul irigasi yang berlokasi tidak jauh dari rumah orangtua saya. Jadi kalau sedang jalan-jalan ditanggul, pemandangan ini yang selalu hadir. Ya, sepertinya habitat favorit tanaman ini ada ditanah yang berpohon jarang-jarang (jarak antar pohon yang satu dengan yang lain itu jauh). Makanya Melastoma senang tumbuh dipinggiran tanggul yang memang tak ada pohon tumbuh, kecuali semak belukar. Tak hanya itu, tanah tanggul yang merupakan tanah merah bercampur kerikil, sepertinya merupakan tanah ideal bagi genus Melastoma.

Bersyukur lahir dan tumbuh disebuah desa, bisa berpetualang seru dipekarangan, dan ladang-ladang. Hingga tak sadar sudah menemukan Singapore Rhododendron sejak lama. Banyak tanaman liar yang kami eksplore saat itu, salah satunya Melastoma. Biasanya kami mencoba mencicipinya (memakan), apa saja yang sekiranya bisa dimakan bila terlihat ada buahnya. Tidak takut beracun?? Ya..itu sebagai resiko kesekian yang tak pernah terpikir oleh anak-anak seperti kami. Kebetulan, tidak hanya mempunyai bunga ungu yang cantik, Singapore Rhododendron juga memiliki buah. Sekarang saya tahu, buahnya itu disebut berry-like. Sudah pernah mencicipi?? Oo kami sudah pernah, rasanya manis, dan akan membuat lidah (mulut) berwarna ungu gelap. Tidak hanya jadi kegemaran kami saja lhoo buah berry-like, burung-burung, kupu-kupu, lebah, bahkan monyet juga suka dengan buahnya. Malah saya pernah dengar, daunnya yang masih muda bisa dimakan sebagai lalapan, benar tidak yang ini?? Dari hewan-hewan pemakan berry-like itulah, Melastoma bisa tersebar bijinya, hingga tumbuh dimana-mana.

Dulu saya berpikir, tumbuhan liar tapi bunganya kok cantik sekali (maklum suka tanaman berbunga). Berandai-andai berbicara sendiri didepannya, andai saja tanaman liar yang ada dikebun dan ladang-ladang ini adalah sebuah tanaman berbunga yang sejajar dengan tanaman lain yang dihargai keberadaannya. Sudah pastilah..ayah saya tak mau menanamnya sebagai penghias halaman rumah, kan itu tumbuhan liar dipekarangan dan kebun, yang ada juga dibabat, karena mengganggu tanaman perkebunan yang sedang ditanam. Jadi...posisi Singapore Rhododendron ya dipandang sama seperti rumput yang mengganggu pertumbuhan tanaman yang sengaja ditanam dikebun atau dipekarangan. Hanya dipandang sebelah mata, artinya tidak ada kemanfaatannya. Padahal kalau mau dipikir mendalam, meski tanaman liar, pasti ada sedikit banyak manfaatnya. Kan bisa jadi sebagai lahan pangan bagi hewan-hewan kecil (kupu-kupu, burung), jadi bisa menjaga habitat hewan-hewan tersebut, bukan?? Bayangkan saja bila perdu yang punya bunga cantik dan buah ini punah, hewan-hewan pemakan buahnya (berry-like), kira-kira ikut menghilang tidak?? Maaf saya katakan, kalau lahan pangannya hilang, hewan-hewan juga ikut menghilang. Itu sudah terjadi didesa asal saya.

Setelah sekian tahun lamanya (kurang lebih 20 tahun)...baru-baru ini saya tahu nama tanaman yang sering kami lihat tumbuh liar ditanggul-tanggul, dan ladang-ladang. Wah...namanya kok fantastis sekali ya, namanya kok keren sekali ya.., Singapore Rhododendron. Akhirnya, apa yang pernah saya andai-andaikan pada perdu liar ini menjadi nyata. Kini perdu liar ini tak hanya dikenal dengan tumbuhan liar, namun kecantikan bunganya juga diakui, bukan?? Pemakaian nama Rhododendron, sekilas tertuju pada Rhododendron. Barangkali karena mirip-mirip dengan bunga-bunga indah Rhododendron, sama-sama jenis semak-semak, maka dipakailah Rhododendron untuk menamainya perdu liar yang tingginya hanya sekitar 1 meter- 2 meter saja (itu kalau dibiarkan tumbuh tidak dipotong).

Sekali waktu juga pernah melihatnya dijual dipenjual tanaman dipasar dekat tempat tinggal kami (Bukit Batok, Singapura). Mungkin salah lihat, tapi hati saya yakin bahwa itu adalah tumbuhan perdu liar yang dulu banyak ditemukan didesa kami. Saya ingat akan bunganya yang berwarna ungu yang mekar hanya sehari saja, ingat buahnya (yang juga bijinya) yang terbungkus dan setelah masak kulitnya akan mengelupas, dan saya ingat bentuk daun-daunnya yang memanjang dan bergaris (tiga garis). Sangat jarang sekali dijual, bahkan hanya sekali itu saja melihatnya dijual dalam sebuah pot, yang entah harganya berapa. Namun buat saya, itu adalah bentuk penghargaan tersendiri pada tanaman perdu liar ini. Diakui keberadaannya, dan bernilai jual.

Tidak ada salahnya bila mulai sekarang harus sering-sering melihat tumbuh-tumbuhan liar yang ada disekitar. Kita tak pernah tahu, barangkali sekian tahun kedepan ternyata tumbuhan liar yang pernah kita nikmati keindahannya, mempunyai nama yang begitu indah. Atau ternyata tumbuhan liar yang kita anggap pengganggu ternyata bernilai jual di negeri orang. Seperti perdu yang pernah saya kagumi ini, ternyata setelah sekian tahun lamanya, saya baru tahu, bahwa namanya begitu cantik, secantik bunganya yang ungu, dialah Singapore Rhododendron.

No comments:

Post a Comment